NEWS Enrekang – Serangan brutal kembali dilancarkan militer Israel di wilayah Jalur Gaza, dengan menyasar sebuah sekolah yang difungsikan sebagai tempat penampungan pengungsi. Sedikitnya enam warga Palestina tewas, dan sejumlah lainnya mengalami luka-luka dalam rentetan serangan udara pada Jumat (11/7/2025) waktu setempat.

Berdasarkan laporan Badan Pertahanan Sipil Gaza, serangan mematikan tersebut menghantam Sekolah Halima al-Saadia yang berada di kawasan Jabalia al-Nazla, wilayah utara Gaza.
“Lima orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam serangan Israel di Sekolah Halima al-Saadia, yang menampung para pengungsi,” bunyi pernyataan resmi Badan Pertahanan Sipil Gaza, seperti dikutip dari AFP.
Serangan Bertubi-Tubi, Rumah Sakit Penuh Korban Jalur Gaza
Tidak hanya di wilayah utara, serangan terpisah juga dilaporkan terjadi di bagian selatan Gaza City, yang menewaskan satu orang lainnya. Rumah Sakit Al-Awda di Nuseirat, Gaza tengah, mengkonfirmasi telah menerima sejumlah korban dari serangan yang terjadi saat warga tengah berkumpul di titik distribusi bantuan kemanusiaan.
Warga setempat menggambarkan situasi saat ini sebagai mencekam dan penuh ketidakpastian.
“Situasinya sangat sulit. Serangan udara, baku tembak, dan penembakan artileri terus berlangsung. Tank-tank Israel terlihat di sekitar Khan Younis, sementara kamp pengungsian dan lahan pertanian dihancurkan,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Baca Juga : Ulama Iran Tawarkan Hadiah Rp 18,5 M untuk Kepala Trump
Belum Ada Tanggapan dari Israel, Media Internasional Sulit Akses
Hingga artikel ini diterbitkan. Pihak militer Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait serangan yang diduga menyasar sekolah pengungsi di Jalur Gaza. Situasi di wilayah tersebut sangat kompleks dan rawan, dengan akses media yang terbatas serta pengawasan yang minim. Hal ini menyulitkan proses verifikasi independen atas berbagai laporan yang beredar. Bahkan kantor berita internasional seperti AFP mengalami kendala dalam memperoleh data valid. Kondisi ini menyoroti pentingnya transparansi dan akses informasi dalam konflik berkepanjangan di kawasan tersebut.
Perang Israel–Hamas kini telah memasuki bulan ke-22, dan intensitas kekerasan terus meningkat di berbagai wilayah Gaza. Serangan terbaru ini kembali memicu kemarahan global, terutama atas serangan terhadap infrastruktur sipil dan pengungsi.