News Enrekang – Sebuah insiden memprihatinkan terjadi di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, ketika sejumlah orang tua siswa dan guru terlibat perselisihan fisik di lingkungan sekolah. Insiden ini diduga bermula dari perkara terkait MBG (Mekanisme Belajar Guru), yang memicu ketegangan antara kedua belah pihak hingga berujung pada bentrokan.
Peristiwa terjadi di halaman sekolah dan melibatkan puluhan orang, termasuk beberapa siswa yang menjadi saksi langsung. Saksi mata melaporkan bahwa perselisihan awalnya dimulai dari perdebatan verbal antara orang tua dan guru terkait evaluasi dan prosedur MBG, namun dengan cepat memanas dan beralih menjadi dorong-mendorong hingga bentrokan fisik. Beberapa warga sempat mencoba melerai pertengkaran tersebut, namun ketegangan tetap sulit dikendalikan.
Menurut informasi dari pihak sekolah, insiden ini menyoroti kurangnya komunikasi dan koordinasi antara guru dan orang tua dalam mengelola proses belajar dan evaluasi. Konflik semacam ini dianggap sebagai tanda adanya ketidakpuasan terhadap mekanisme yang diterapkan, sehingga memerlukan pendekatan yang lebih transparan dan partisipatif agar kepentingan siswa tetap menjadi fokus utama.
Pihak pemerintah daerah dan aparat keamanan segera turun tangan untuk menenangkan situasi. Tim kepolisian setempat mendatangi lokasi untuk memastikan keamanan, memisahkan pihak yang berselisih, dan mencegah eskalasi lebih lanjut. Kepala sekolah juga melakukan mediasi dengan melibatkan perwakilan orang tua, guru senior, serta tokoh masyarakat untuk membahas akar masalah dan mencari solusi yang adil.
Insiden ini menimbulkan keprihatinan mendalam bagi masyarakat luas, karena mengganggu proses pendidikan dan kenyamanan belajar siswa. Beberapa siswa yang berada di lokasi menjadi trauma sementara guru dan orang tua pun menghadapi tekanan emosional akibat insiden ini. Sekolah dan pihak terkait sepakat untuk mengadakan pertemuan rutin dan forum komunikasi agar konflik serupa tidak terulang di masa depan.
Selain itu, kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pendekatan profesional dan empati dalam dunia pendidikan. Guru diimbau untuk menerapkan strategi komunikasi yang lebih efektif dengan orang tua, sementara orang tua diminta untuk tetap tenang dan menggunakan jalur resmi dalam menyampaikan keluhan atau masukan terkait proses belajar. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan lingkungan sekolah tetap aman, nyaman, dan kondusif untuk kegiatan belajar mengajar.
Pihak berwenang juga menyatakan akan meninjau kembali mekanisme MBG agar lebih jelas, transparan, dan mudah dipahami oleh semua pihak. Rencana ini mencakup sosialisasi kepada orang tua dan guru, pelatihan untuk guru, serta penyusunan panduan yang dapat mengurangi potensi perselisihan di masa mendatang.
Kejadian ini menekankan bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga kerja sama erat antara guru, orang tua, dan masyarakat. Dengan penanganan yang tepat, insiden ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat komunikasi, membangun kepercayaan, dan menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan harmonis bagi semua pihak di Kabupaten Enrekang.






