NEWS Enrekang– Muhammad Aries Yasin resmi menyandang gelar Doktor dari Program Studi Pembangunan, Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin (Unhas), setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Analisis Wacana dalam Relasi Aktor Agribisnis Pertanian Bawang Merah di Kabupaten Enrekang”.
Sidang promosi doktor yang digelar di kampus Unhas itu berlangsung khidmat. Sejumlah keluarga, kolega, dan dosen hadir memberikan dukungan kepada Aries yang dikenal tekun dan memiliki kepedulian tinggi terhadap isu-isu pembangunan pedesaan.
Menelusuri Dinamika Kuasa di Balik Agribisnis
Dalam disertasinya, Aries mengupas tuntas bagaimana relasi kekuasaan dan produksi wacana mempengaruhi arah kebijakan serta kesejahteraan petani bawang merah di Kabupaten Enrekang — salah satu sentra hortikultura terbesar di Sulawesi Selatan.
Dengan menggunakan analisis wacana kritis model Teun A. Van Dijk, Aries membedah peran dan interaksi berbagai aktor seperti pemerintah daerah, kelompok tani, pengusaha, lembaga keuangan, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Ia menemukan bahwa di balik geliat agribisnis yang tampak teknokratis, tersimpan pertarungan wacana yang menentukan siapa yang paling berkuasa dalam mengatur arah pembangunan sektor pertanian.
Temuan ini menegaskan bahwa keberhasilan agribisnis tidak semata bergantung pada teknologi dan produktivitas, tetapi juga pada dinamika sosial-politik yang melingkupinya.
Dalam analisisnya, Aries menggambarkan bahwa pemerintah kerap menggunakan wacana efisiensi dan produktivitas untuk melegitimasi kinerja pembangunan. Di sisi lain, kalangan pedagang dan pengusaha lebih menonjolkan stabilitas pasokan dan keuntungan ekonomi.
.webp)
Baca Juga: Enrekang dan Banjarmasin Teken Kerja Sama Perdagangan Bawang Merah dan Cabai
Dari temuannya, Aries Yasin merekomendasikan agar kebijakan pertanian di masa depan tidak lagi hanya berorientasi pada peningkatan produksi semata, melainkan berbasis relasi aktor dan partisipasi sosial. Forum semacam itu akan memastikan bahwa kebijakan pertanian benar-benar mencerminkan kepentingan bersama.
“Kebijakan pertanian harus berorientasi pada keadilan sosial dan keberlanjutan ekonomi daerah,” tulis Aries. “Pertumbuhan pertanian yang sejati adalah pertumbuhan yang inklusif dan berpihak kepada petani kecil.”
Perjalanan Akademik Seorang Aries Yasin
Aries Yasin menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Peternakan Unhas sebelum melanjutkan ke Program Pascasarjana Pembangunan. Selama masa studinya, ia aktif dalam berbagai penelitian dan forum diskusi mengenai ekonomi pedesaan, pembangunan berkelanjutan, serta pemberdayaan petani.
Rekan-rekan seangkatannya mengenal Aries sebagai sosok tenang, kritis, dan berorientasi solusi. Ia percaya bahwa penelitian bukan hanya untuk menambah pengetahuan, tetapi juga menjadi sarana memperjuangkan keadilan sosial dan kemandirian petani.






